TUGAS SOFTSKILL
Nama : Sri Ambar Rahayu
Kelas : 4EB25
NPM : 26211869
Puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas
softskill ini. Dengan adanya tugas ini bisa menambah pengetahuan saya. Dalam tugas softskill yang saya buat ini,mungkin terdapat
banyak kesalahaan secara tidak sengaja. Banyak kelemahan dalam tugas softskill
ini. Oleh sebab itu, mengingat akan tujuan saya membuat tugas softskill ini
adalah untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas mata kuliah softskill Etika
Profesi Akuntansi, maka saya mohon maklum atas segala kesalahan dalam penulisan
tugas softskill ini.
2.
KASUS Bre-X Minerals Ltd.
Bre-X Minerals
Ltd., anggota Kelompok perusahaan
Bre-X, adalah sebuah perusahaan tambang Kanada yang pernah dilaporkan menguasai
sebuah cadangan emas yang sangat besar di Busang, Kalimantan.
Bre-X membeli situs Busang pada Maret 1993 dan pada Oktober 1995 mengumumkan telah menemukan emas dalam
jumlah yang sangat besar, sehingga menyebabkan harga sahamnya membubung tinggi.
Pada mulanya sahamnya bernilai sangat kecil, namun setelah pengumuman itu,
harga sahamnya mencapai nilai tertinggi pada $286.50 (dolar
Kanada) di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan kapitalisasi total
senilai lebih dari $6 miliar dolar Kanada.
Cadangan emas di
Busang dilaporkan sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari
seluruh cadangan dunia. Namun, ternyata ini adalah penipuan besar-besaran, dan
di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telah dipalsukan dengan menaburkannya
dengan emas dari luar. Sebuah laboratorium independen belakangan mengklaim
bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk dengan menggunakan
pengerokan dari perhiasan emas. Pada 1997, Bre-X runtuh dan
sahamnya menjadi tidak bernilai dalam skandal saham terbesar dalam sejarah
Kanada.
Bre-X akhirnya
dinyatakan bangkrut pada 2002 meskipun sejumlah perusahaan
subsidernya seperti Bro-X berlanjut hingga 2003.Felderhof tetap
tinggal di Kepulauan Cayman, yang tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Kanada, meskipun sejumlah
laporan mengatakan dia berada di negara-negara lain. Pada 2000 dan 2001, Komisi Keamanan
Ontario menuduhnya melakukan insider
trading. Pengadilan dilangsungkan tanpa kehadirannya, tetapi diskors pada
April 2001 ketika Komisi berusaha menyingkirkan hakim kepalanya, Peter Hryn dengan alasan ia bias terhadap
tuntutannya. Hal ini disangkal, dan pada 10 Desember 2003 bandingnya juga ditolak.
Proses peradilannya
dilanjutkan pada 6 Desember 2004 dan diharapkan akan berlanjut hingga
setidak-tidaknya April 2005. Kasus ini
berlanjut terus dan pada 21 Agustus 2006 pendapat penasihat hukum untuk Komisi Keamanan
Ontario dan John Bernard
Felderhof akan didengar di gedung pengadilan di Balai Kota Lama
(Toronto).
2A.
Keahlian
dan kecakapan dari auditor Bre-X
Dari
kasus diatas dapat diketahui auditor Bre-X telah melanggar kode etik profesi
yang menjadi pedoman auditor dalam melaksanakan tugasnya, penipuan
besar-besaran yang dilakukan oleh Bre-X seharusnya dilaporkan oleh auditor
sebelum saham yang dimiliki oleh Bre-X melambung tinggi di Toronto Stock
Exchanges (TSX) kanada. Tetapi auditor bekerja sama dengan Bre-X untuk tidak
mengusut lebih lanjut penipuan ini dan auditor seakan akan tutup mata atas
penipuan yang dilakukan oleh Bre-X.
2B.
Independensi
mental dari auditor Bre-X
Sudah
jelas dalam kasus diatas auditor tidak memiliki sikap kejujuran dan
independensi mental, melihat tindakan tidak terpuji yang dilakukan perusahaan
yang mengakibatkan kerugian besar bagi kanada, auditor seakan menutup mata dan
tidak melakukan apa apa atas penipuan yang dilakukan perusahaan, ia tidak
memiliki sikap kejujuran dan tanggung jawab dalam diri bahkan auditor lebih memilih
untuk disuap agar dia menutupi penipuan yang dilakukan perusahaan dan tidak
mengusut kasus ini lebih lanjut.
2C. Kemahiran
profesional auditor Bre-X
Seorang
auditor harus memiliki keahlian dalam menganalisis suatu laporan keuangan,
mengungkapkan kecurangan didalamnya, melaporkan laporan tersebut berdasarkan
fakta dan bertindak sesuai dengan kode etik auditor dan memiliki sikap
indepedensi mental. Pada kasus diatas auditor tidak menerapkan kode etik
sebagai dasar profesinya, tidak memiliki independesi mental, sehingga kemahiran
profesional dari auditor salah digunakan, auditor lebih memilih untuk meutupi penipuan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut, atau bahkan bersekongkol dengan perusahaan
melakukan kecurangan sehingga merugikan banyak pihak.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bre-X
Demikian tugas softskill yang telah saya selesaikan ,kurang
lebihnya mohon di maafkan Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
yang membacanya.
By : Sri Ambar Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar